Kata ‘kebersamaan’ rasanya begitu lekat di telinga kita, sering kita dengar bahkan sering kita ucapkan. Kata ini memiliki daya dan kekuatan yang membius mereka yang mendengarkannya sehingga banyak didamba orang atau digunakan orang untuk mencapai tujuannya. Kebersamaan adalah kodrat mahluk yang tidak mungkin ditiadakan, kebersamaan adalah tuntutan hidup. Beberapa waktu yang lalu kita sering dengar kalimat: ‘bersama kita bisa’, orang-orang meresponnya karena itu harapan , tetapi sekarang mana kebersamaan itu ?
Kebersamaan untuk tujuan sepihak adalah kebersamaan semu. Dalam hal itu kebersamaan yang nampak atau terwujud adalah kebersamaan ‘prematur’ dan tidak sehat. Sebagi contoh kebersamaan orang yang tengah melakukan kegiatan judi, mereka satu meja, sama-swama memegang kartu, mengeluarkan uang, tapi di dalamnya potensi konflik sangat besar sekali karena masing-masing ingin menang dan mengalahkan lawan.
Gambaran ‘kebersamaan’ yang layak kita teladani adalah kebersamaan akar, batang, daun, bunga, buah, bahkan pada tingkatan jaringan dalam melakukan tugas saling menunjang pertumbuhan tanaman. Organ-organ dan jaringan itu berbeda, memiliki ciri dan arah pertumbuhan yang relative berbeda pula, tetapi semua berada dalam ‘frame’ yang sama untuk menunjang keutuhan siklus hidup tanaman.
Kebersamaan teman-teman s3 UA 2008 harapannya bisa dihindarkan dari kebersamaan semu, kersamaan penjudi. Kebersamaan yang diharapkan muncul adalah kebersamaan tumbuh organ –organ tanaman . Saling tunjang, saling isi, saling bantu dan saling melengkapi. Karena kita sama-sama satu tujuan yang menyelesaikan studi dengan sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar