Senin, 17 November 2014

TENTANG 1811

................
tak terasa................
sekian waktu aku sembunyi
menepis hasrat bergumul pada gemerlap malam
sementara sejatinya semerbakmu masih menggelayut di nafasku...

puncak malam ini...
angin malam menggodaku berbisik tentang 
indahnya terbit matahari esok
yang dihias rona bunga bermekaran
burung-burung bernyanyi
goyang daun bambu yg mendesah dipagut kehangatan
tetes akhir sisa dingin malam jatuh dari ujung-ujungnya

aku tertegun.....
matahari jadi merona jingga tak pernah lelah
tersenyum........
setelah sekian waktu menggenapkan hitungan...
cahyanya majin bersinar
menyentuh apa saja yang menjadi
sisa remang malam
menjadikannya bentuk dan warna
makin kulihat matahari sempurna
melunasi kerinduan yang sempat didekap malam
tak kuasa aku berucap.......
: Ya Allah, engkau bijak melahirkannya


Batu 01.00
18112014

Senin, 06 Oktober 2014

PUISI 61014

...........
aku ingin kidungkan lagu sendu
iringi sesayup jejak kaki menjauh
dari tambatan temali
aku tak tahu mengapa
terjadi.................
ini tempaan sabar
sabarmu untukku.............

Jumat, 08 Agustus 2014

AKU INGIN KEMBALI

Pagi ini aku dibangunkan oleh rasa kerinduan
Kerinduan menyapa diriku sendiri
Kerinduan memandang diriku sendiri
Kerinduan menelanjangi diriku sendiri
Kerinduan menyentuh diriku sendiri
Kerinduan mencumbu diriku sendiri
selepas sujud padaMU
...........

Aku sadari......
lelap sekian waktu, memang telah sempurna menghentikan hasrat
menyumbat ide dan gagasan tuk melukis gairah di sini
kemalasan membius..... raga jadi tumpul melayani rasa
jadi kikir berbagi puisi, hakekat dan atau cuma kata-kata
semua karena himpitan dunia yang aku pilih sendiri
dan mungkin juga luka rasa yang disemai sang belahan hati
..............
pagi ini, dengan embun aku mohonkan padaMU
sudahi sesakit ini
bangunkan kembali kerinduan berbagi
aku mau darahku kembali mengalirkan gairah berkata-kata
menajamkan hasrat tuk mengurai kegelisahan
melahirkan cahaya benderang

Ya Allah
Pagi ini.....saat matahariMU menerangi
aku mau torehkan sesanti
tuk kembali mewakafkan gairahku padaMU
tuk kembali pada tradisi menembus cakrawala
tuk merangkai kata-kata
mesyukuri nikmatMU



Kota Wisata Batu, pkl 4.06 9 Agts 2014



Jumat, 11 April 2014

LAGU TENGAH MALAM

.........
malam itu
engkau kirim aku senandung merdu
yang mengoyak kesunyian malam dan kesendirian
..........aku tak peduli dan membisukanmu
maafkan aku
malam itu.....
di jantung jakarta aku tengah bercinta dengan hasrat
menguntai kata-kata dan berhitung nasi petani
kupertaruhkan kantukku
memilin kepedulian
untuk menyemai senyum masyarakat pinggiran
yang tak terjamah kekuasaan
aku cuma ingat janjiMU
: di sorgaMU aku bisa dengarkan bahkan dendangkan
seribu lagu merdu......
juga menari bersama dewa-dewi....
..................................
Hotel Borobudur,
akhir bulan maret 2014